Total Pageviews

Saturday, June 11, 2011

TNI (Tentera Nasional Indonesia)dan US army sama sama kejam!


Mari kita sama sama melihat kekejaman tentera tentera no 1 dunia iaitu amerika dan kekejaman TNI.Diharap ia jadi pengajaran dan sumber inspirasi untuk membalas hujah hujah bodoh Indonesia.
  Tak payahlah kita bukak tentang kekejaman tentera amerika, kerana semua orang tahu, begitu juga askar Israel,tapi jangan lupa tentera Indonesia juga adalah 2 kali 5……….
  a) http://thegreatwenda.wordpress.com/2010/10/25/viedo-kekejaman-tentara-indonesia/
  b)
http://youtu.be/Cb3fDmW-tOs
 c)
http://youtu.be/onPvqfB0M_U
 Berikut merupakan nama nama korban yang dibunuh dan diperkosa oleh tentera Indonesia sewaktu perang aceh …sehingga kini mereka tak dapat tutup aib mereka, dan hanya mampu menafikan dan menghalalkan…….tak salah bunuh ,tapi mana mana agama  pun menentang pembunuhan dah  orang awam tak bersenjata….  (awic_aca@hotmail.com adalah sumber laporan yang bertugas di  AWIC (Acheh Women in Crisis) dalam laporannya menceritakan….
 
  ‘’Kekerasan   terhadap   perempuan   Acheh   menimbulkan   trauma   phisik   dan   mental.
Beberapa   contoh   bagaimana   perempuan   Acheh   hidup   dibawah   kekejaman   militer
Indonesia adalah :
a. Saat TNI/POLRI melakukan operasi militer berupa sweeping rutin dari rumah ke rumah
dengan alasan mencari anggota GAM. Dalam sweeping ini, perempuan Acheh kerap
mendapat kekerasan fisik maupun mental. Kekerasan seksual sampai perkosaan juga
sering terjadi bahkan kadang-kadang mereka ada yang diperkosa di hadapan suami,
anak-anak maupun keluarga mereka.
b. Penyisiran (sweeping) yang dilakukan setelah adanya kontak senjata dengan anggota
GAM.  Dalam keadaan marah,  aparat menumpahkan kemarahan kepada masyarakat
karena   gagal  menemukan   anggota  GAM.  Masyarakat  dikumpulkan   dan  mendapat
perlakuan kasar. Bagi perempuan sering terjadi pelecehan massal maupun perkosaan.
c. Derita yang  lain adalah bagi  perempuan yang kehilangan anggota keluarga yang di
tangkap   atau   diculik.   Korban   yang   ditangkap   sering   tidak   pernah   di   ketahui
keberadaan nya walaupun jelas diketahui unit yang menangkap mereka. Hal ini adalah
penderitaan  yang sangat  berat  bagi  perempuan  karena mereka  selalu memikirkan
keadaan keluarga yang hilang tersebut. Tugas mencari anggota keluarga yang hilang
biasanya dilakukan perempuan, karena berdasarkan pengalaman mereka, kalau laki-
laki  yang datang mencari  maka  laki-laki   tersebut   juga  ikut  menghilang.  Perempuan
datang dari satu pos ke pos yang lain, berhari-hari mencari sampai  mereka berhenti
karena kehabisan biaya dan terlalu letih.
Penyerangan  terhadap perempuan  ini   tidak hanya menghancurkan korban  tetapi   lebih
luas telah membuat penderitaan bagi keluarga mereka dan juga masyarakat.  UNIFEM :
Contempt   for   the “enemy” and  for  women  finds expression  in rape and other   forms of
sexual violence. Propaganda protrays women as embodying the honour of a community
and an attack on women is seen as an attack on an entire community. Women are raped
in front of their families to deepen their sense of shame. In violence focused on women’s
role   as  mothers   of   the   next   generation,  women’s   bodies   are  mutilated   and   foetuses
destroyed.  Kebencian  terhadap  “lawan”  dan  terhadap perempuan diekspresikan dalam
bentuk   perkosaan   dan   berbagai   bentuk   kekerasan   seksual   yang   lain.   Propaganda
memperlihatkan   perempuan   sebagai   perwujudan   kemulian   dari   suatu   masyarakat.
Perempuan diperkosa di  hadapan keluarga mereka untuk menambah kehinaan.  Dalam
kekerasan   yang   berfokus   pada   peranan   perempuan   sebagai   ibu   bagi   generasi
mendatang, tubuh perempuan dipotong-potong dan calon bayi mereka dihancurkan.
Banyak perempuan Acheh  terpaksa menjadi  orang  tua  tunggal  karena suami  mereka
telah meninggal, ditangkap, bergabung dengan GAM, hilang atau pergi untuk menghindari
kekerasan.  Sebagian besar   tempat  di  Acheh  terutama di  kampung-kampung yang  jauh
dipedalaman, hanya di huni oleh perempuan, anak-anak dan orang tua. Hal ini memberi
dampak yang parah terhadap ekonomi keluarga. Perempuan bekerja tanpa bantuan laki-
laki  sehingga mereka  tidak bisa memperoleh hasil  yang cukup.  Hal   ini  berakibat  bagi
pendidikan anak-anak mereka. Selain itu juga tidak adanya perlindungan dari laki-laki di
dalam masyarakat.  Perempuan   harus   berjuang   sendiri  membesarkan   anak-anak   dan
melindungi komunitas. Perempuan dari keluarga GAM
Perempuan yang berasal  dari  anggota keluarga GAM seperti   istri,  saudara perempuan,
ibu   dan   nenek  merupakan   sasaran   kekerasan   dari  militer   Indonesia.  Mereka  seakan
orang yang harus membayar upah karena keterlibatan anggota keluarga mereka dalam
kegiatan   menuntut   kemerdekaan.   Berbagai   tindak   kekerasan   terhadap   mereka
diantaranya :
1. Keluarga GAM yang perempuan ditahan sebagai sandera untuk memaksa suami atau
keluarga mereka yang bergabung dengan GAM menyerah.  Mereka ditahan berhari-
hari  dengan  tanpa batas waktu dan  tidak melalui  pengadilan.  Kebanyakan mereka
tidak   pernah   diketahui   lagi   keberadaannya.   Dalam   tahanan   mereka   mendapat
perkosaan dan kekerasan yang lain. Perempuan yang dijadikan sandera dan ditahan
di   pos-pos   aparat   juga   dibawa   serta   dalam  operasi  militer   untuk  mencari   suami
mereka.   Hal   ini   merupakan   shock   Theraphy   bagi   masyarakat   dan   GAM   untuk
mematahkan   semangat   mereka.   Bagi   perempuan   tersebut,   hal   ini   merupakan
penyiksaan  lahir  dan batin,  karena dia mendapat  berbagai  bentuk penyiksaan dan
kekerasan seksual di pos, dipaksa  berjalan masuk kampung ke luar kampung untuk
menunjukkan siapa  yang bergabung dengan GAM dan masuk  hutan  keluar  hutan
mencari markas GAM bersama aparat, sambil di hina dengan berbagai macam ejekan
bahkan ada yang ditelanjangi di depan umum. Laporan terbaru mengenai kekerasan
bagi  perempuan  anggota   keluarga GAM adalah  dari   rumah   tahanan  Tapak  Tuan,
Acheh   Selatan   dimana   tiga   orang   perempuan   yang   ditahan   disana   mendapat
perkosaan setiap hari dari penjaga penjara tersebut.
2. Ratusan perempuan dari  keluarga GAM  juga ditahan dalam penjara  tanpa melalui
proses hukum di seluruh Acheh.  Ketika tsunami melanda Acheh pada 26 Desember
2004, semua tahanan politik perempuan yang ditahan di rumah tahanan Lhoknga yang
berjumlah lebih dari 100 orang telah meninggal karena diterjang ombak,  
2. Perempuan dari keluarga GAM dipaksa ikut saat militer melakukan operasi militer.
Para perempuan ini bersama anggota keluarga GAM yang lain dijadikan tameng hidup
untuk melindungi  militer   Indonesia dari  serangan GAM.  Mereka dipaksa  ikut  untuk
menunjukkan  markas   GAM  dan  mencari   suami/anggota   keluarga  mereka   dalam
hutan-hutan dan gunung.
3. Dalam penggerebekan rumah anggota GAM,  istri atau  ibu anggota GAM mengalami
berbagai  macam kekerasan seperti  ancaman,  kekerasan seksual,  perampokan dan
pembakaran rumah. Penggerebekan rumah berlangsung berkali-kali dan perempuan-
perempuan ini menjadi trauma.
4. Perempuan dan anggota keluarga GAM dipaksa melapor ke pos aparat dalam waktu
tertentu. Saat datang ke pos mereka sering mendapat perlakuan kasar dan kekerasan
seksual.’’.

  Amat sedih sekali apabila TNI menggunakan kebaculannya……sama seperti US ARMY…..seperti yang dilaporkan dalam perang aceh, beberapa nama korban rogol dan bunuh oleh TNI adalah seperti berikut:-
    Agusmawarni binti R Makam, (28)
Agusnawati binti
Amir,(22) Nuratiah binti Bakhtiar, (28 ),
Nilawati binti Syafi’(25), Nurhayati binti M. Yunus, (35) Saudah binti A. Gani, (20), Umiyati binti Mahyuddin, (25), Wardiana binti Hasan, (28), Yusniar binti Husen(26), Yusnidar binti Johan, (23), Yusnita binti Nasir(20), Cut Murniati bintiBasyah, (25), Cut Nur Asyikin (45), Cut Ti Dewi bintiRaja Tampok, (37), Erni binti Ibrahim(20), dan ramai lagi senarai yang disimpan malah dipercayai jumlah sebenar jauh tinggi dari yang diketahui     (data merujuk tempoh  Mei  2003 sampai  dengan ogos  2004).
 
   Sepanjang itu juga didapati kerugian kerugian yang disahkan  iaitu :-
    a-Perkosaan : 37
  b- Kekerasan seksual : 29
  c-pembunuhan : 36
   d-Penembakan : 13
  e-penculikan : 97
  f-penahanan : 99
  g-pembakaran rumah : 36
  h-perampasan : 27
  i-penggerebekan : 76



  j-penyiksaan : 60
 
   Pihak Awic juaga menyatakan ramai wanita aceh terpaksa lari dari Indonesia kerana trauma dan takut menjadi mangsa perang da n ada juga ramai wanita yang telah menjadi mangsa terpaksa menjadi gerila tentera Gerakan Aceh Merdeka sebagai tentera menentang TNI setelah TNI melakukan perlanggaran hak asasi terhadap wanita wanita ini.

 Yang menduka cita kan walaupun perang tersebut tamat, taiada permohonan maaf atau  pampasan dari TNI mahupun kerajaan Indonesia sehingga  hari ini.Oleh itu kita sebagai rakyat Malaysia,wajarkah kita berdiam diri apabila pihak Indonesia mahu perangi kita?.
  
  Berdasarkan maklumat maklumat ini maka tak salah untuk melabelkan kekejaman tentera Indonesia standing dengan tentera amerika atau sekutu amerika termasuk Israel,.Malah TNI lebih kejam kerana membunuh RAKYAT SENDIRI……….

No comments:

Post a Comment